Strategi Bootstrapping untuk Startup Business
Strategi Bootstrapping untuk Startup – Startup di Indonesia memang bisa dibilang cukup banyak karena berdasarkan laporan dari situs startup ranking menunjukan bahwa di tahun 2019 Indonesia telah mencetak 2074 startup. Angka ini memang cukup stabil, tetapi perlu anda tahu juga ternyata 95% dari usaha baru tersebut telah gagal di tahun terakhir.
Ada banyak alasan kenapa startup tersebut bisa gagal, tetapi penyebab kebanyakan startup gagal biasanya dikarenakan kekurangan modal. Tanpa modal suatu bisnis tidak akan bertahan lama dan tidak dapat menghasilkan keuntungan maksimal. Kalau saat ini anda juga sedang membangun startup sendiri, apakah kekurangan modal menjadi masalah besar anda?
Mungkin untuk mengumpulkan modal anda berpikir hanya memiliki dua pilihan yaitu mengumpulkan modal sendiri atau meminjam uang dari bank/investor. Kedua cara ini sering digunakan oleh pengusaha startup, tetapi perlu anda tahu meminjam modal atau menggunakan modal sendiri sulit untuk dilakukan dan juga membutuhkan waktu yang lama.
Namun, tahukah anda kalau di era digital sekarang ini terdapat cara alternatif yang terbukti efektif untuk mengumpulkan modal? Cara yang dimaksudkan di sini adalah strategi bootstrapping. Strategi bootstrapping untuk startup sangat cocok digunakan. Berikut ini adalah pengertian, keunggulan, dan apa saja yang perlu diketahui dalam melakukan Strategi Bootstrapping.
Pengertian strategi bootstrapping
Strategi bootstrapping merupakan strategi pengumpulan modal sendiri atau dari kerabat secara kreatif tanpa ada bantuan investor/bank. Biasanya, bootstrapping digunakan oleh pengusaha startup dengan cara memasarkan produk lewat media sosial atau marketplace.
Walaupun persediaan modal yang terbatas, hal ini tidak menjadikan strategi bootstrapping sulit, melainkan banyak keunggulan yang bisa anda dapat dengan bootstrapping.
Keunggulan strategi bootstrapping
- Memegang kendali penuh
Tanpa ada campur tangan investor, hal ini akan mempermudah anda dalam proses pengambilan keputusan sehingga cara jalan sistem bisnis anda sepenuhnya anda di tangan anda dan co-founder anda.
- Tidak ada bunga
Jika anda meminjam modal dari investor, maka anda akan dibebani oleh bunga yang akan berkembang setiap bulannya, tetapi dengan bootstrapping anda tidak perlu memikirkan hal ini karena anda sepenuhnya mengandalkan modal sendiri sehingga anda akan menjadi lebih fokus dalam menjalankan tujuan bisnis anda yaitu menghasilkan keuntungan maksimal.
- Keuangan lebih kuat
Strategi bootstrapping mengutamakan prinsip menghasilkan dulu dan mengeluarkan lagi kemudian. Jadi, sejak awal anda menjalani usaha sendiri, pondasi kuangan anda akan lebih kuat karena anda sudah terbiasa dalam mengatur keuangan perusahaan.
Apa saja yang perlu diketahui saat menjalankan strategi bootstrapping?
1. Jangan mengeluarkan modal yang banyak
Bootstrapping tidak membutuhkan pengeluaran modal yang banyak, oleh karena itu manfaatkan bantuan teknologi digital untuk menjual produk antara ke seluruh wilayah nusantara atau ke seluruh dunia.
Walaupun begitu, hal ini bukan berarti bisnis yang menjalankan strategi bootstrapping merupakan bisnis yang miskin karena mereka akan mendapatkan insting manajemen untuk menghasilkan keuntungan nantinya.
2. Manfaatkan proyek sampingan
Memanfaatkan proyek sampingan merupakan kunci penting dalam menjalankan strategi bootstrapping, oleh karena itu anda harus bisa melihat peluang proyek sampingan yang bisa membawakan penghasilan besar.
Proyek sampingan juga termasuk pada proyek yang tidak ada hubungannya dengan bisnis anda, tetapi terdapat skill yang anda miliki. Contohnya, Brian Chesky dan timnya merupakan contoh terbaik dalam memanfaatkan proyek sampingan.
3. Fokus pada arus kas
Saat menjalankan strategi bootstrapping, pastikan anda fokus ke arus kas, bukan keuntungan ataupun pangsa pasar. Hal ini dikarenakan strategi bootstrapping memerlukan arus kas positif secepat mungkin sehingga mengutamakan margin keuntungan yang kecil dan pembayaran yang cepat lebih disarankan.
4. Maksimalkan tingkat kreativitas
Dikarenakan strategi bootstrapping tidak bergantung kepada modal dan tenaga yang banyak, maka yang dibutuhkan bootstrapping hanyalah kreativitas seperti mencari celah pasar dan mengisinya dengan produk untuk mendapatkan keuntungan.
Pastikan juga, keuntungan yang anda peroleh itu untuk jangka pendek, bukan panjang karena anda hanya menggunakan strategi ini sampai anda mendapatkan modal yang cukup untuk menjalani usaha anda.
Strategi Bootstrapping ini sangat cocok untuk anda yang memulai Startup. Selain itu jika bisnis anda startup sudah mulai berkembang, anda sudah harus memikirkan untuk menggunakan Perangkat Lunak ataupun Software. Software ini ada bermacam-macam, tapi jika anda menginginkan Software yang dapat membatu seluruh aktivitas bisnis anda, anda dapat menggunakan Software ERP. Keysoft adalah Software ERP yang dipercaya lebih dari 400 customer di hampir seluruh Indonesia. Dengan harga terjangkau yaitu mulai dari 9 juta saja, Keysoft hadir untuk menjadi solusi kebutuhan Software ERP anda. Konsultasikan kebutuhan Software ERP anda dengan KeysofT GRATIS dengan klik disini.