Sistem manufaktur merupakan keseluruhan aturan yang bekerja untuk mengubah sumber daya menjadi produk yang mampu bernilai komersial. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan, perusahaan harus memiliki panduan berupa klasifikasi sistem manufaktur sesuai barang yang diproduksinya.
Fungsi utama sistem manufaktur yakni untuk memproduksi barang demi memenuhi permintaan pasar. Terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu jumlah permintaan dan rancangan pemenuhan produksi. Itulah sebabnya perusahaan harus memiliki sistem manufaktur seoptimal mungkin.
Pengertian dan Fungsi Sistem Manufaktur
Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyediaan produk setengah jadi atau barang jadi untuk diteruskan kepada konsumen. Aktivitas operasionalnya banyak berkaitan dengan proses produksi dan aliran rantai pasok dengan para supplier.
Dalam perusahaan manufaktur terdapat sistem manufaktur untuk mengatur dan mengelola keberjalanan operasional. Tanpa sistem yang tepat, bisnis tidak akan berjalan lancar. Lalu, apa itu sistem manufaktur dan fungsinya?
Sistem manufaktur dapat diartikan sebagai keseluruhan komponen yang bekerja sistematis untuk mengatur segala proses pengubahan bahan mentah menjadi barang jadi. Setiap perusahaan yang memiliki karakteristik berbeda akan merancang sistem manufaktur secara berbeda pula.
Adapun fungsi dari sistem manufaktur yaitu untuk memenuhi permintaan produk dari konsumen atau pasar sasaran. Selain itu juga berfungsi menunjang proses produksi mulai dari perencanaan, quality control, hingga manajemen persediaan barang.
Klasifikasi Sistem Manufaktur
Dalam operasional bisnis nantinya perusahaan akan melakukan klasifikasi sistem manufaktur. Hal ini sejalan dengan fungsinya untuk mengukur persediaan dan tingkat produksi serta menghitung biaya produksi.
Secara umum, terdapat dua jenis klasifikasi atau pembagian sistem manufaktur, yaitu berdasarkan tipe produksi dan aliran proses produksinya. Dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Berdasarkan Tipe Produksi
Tidak semua perusahaan manufaktur memiliki aliran rantai pasok yang sama. Dengan kata lain, ada yang harus membuat produk setelah perencanaan produksi, ada juga yang membuat barang berdasarkan permintaan konsumen. Alhasil, perbedaan tersebut membuat tipe produksi diklasifikasikan seperti berikut.
- Make to Stock (MTS)
MTS merupakan sistem manufaktur yang menyediakan barang siap konsumsi meskipun permintaan konsumen jumlahnya tidak pasti. Contohnya seperti produk kebutuhan sehari-hari misalnya pasta gigi.
Perusahaan manufaktur terkait akan terus memproduksi barang berdasarkan perencanaan produksi. Biasanya jumlah produksi ditentukan dengan memperhatikan data produksi pada masa lalu.
- Assemble to Order (ATO)
Jika MTS menjual produk ready, ATO diterapkan pada perusahaan yang menjual produk rakitan. Sistemnya bahan mentah sudah ada. Jika ada pesanan dari konsumen, perusahaan baru akan merakitnya. Contohnya seperti mesin produksi.
- Make to Order (MTO)
Sistem MTO memproduksi barang sesuai permintaan konsumen. Bedanya, komponen barangnya belum ada sehingga konsumen perlu menunggu distribusi barang dari supplier dan waktu produksi oleh manufaktur. Konsumen bisa memesan melalui katalog produk yang tersedia. Contoh produksi jenis ini yaitu produk mobil.
- Engineering to Order (ETO)
Terakhir, ETO memungkinkan Anda memesan barang yang unik, bahkan belum pernah dibuat sebelumnya. Konsumen memesan sesuai desain dan model yang diinginkan kemudian perusahaan akan memproduksinya.
- Berdasarkan Aliran Proses
Terdapat tiga pengelompokan sistem manufaktur berdasarkan aliran prosesnya. Lebih lanjut dijelaskan pada bagian berikut.
- Fixed Site
Fixed site mengusung konsep produksi dalam waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan khusus. Alhasil, produk yang ditawarkan memiliki kreasi tersendiri, biasanya terdiri atas beberapa kombinasi.
- Job Shop
Job shop diterapkan pada jenis produk yang permintaannya tidak terlalu banyak. Namun, produk tersebut varian dan model yang beragam. Karena itu dibutuhkan mesin dan SDM terampil untuk mengatur pesanan sesuai kebutuhan pelanggan.
- Flow Shop
Sistem manufaktur ini biasa diterapkan oleh perusahaan manufaktur yang memproduksi barang dalam jumlah besar secara terus menerus. Dalam hal ini berarti quality control berperan penting menjaga kualitas produk.Melalui klasifikasi sistem manufaktur dapat memberikan kemudahan mengatur produksi demi kelancaran operasional. Kini, merancang sistem lebih mudah menggunakan software perencanaan seperti Enterprise Resource Planning (ERP) dari Keysoft. Anda bisa mengelola berbagai cabang cukup dengan satu aplikasi. Tentu saja hal tersebut akan berdampak pada efisiensi proses bisnis!