Kerja Lembur, apakah baik untuk kesehatan ?
Kerja Lembur – Jumlah jam kerja yang dirasakan normal dan masih dalam batas wajar ialah sekitar 40 jam per minggu. Secara umum, kerja lembur sering dijadikan sebagai jalan pintas dalam meningkatkan penghasilan. Tetapi di balik hari tersebut, bahaya kerja lembur tidak jarang dikaitkan dengan munculnya banyak penyakit tertentu, khususnya jika dilaksanakan secara berlebihan.
Kerja lembur barangkali tidak apa-apa bila dilaksanakan sekali atau dua kali dalam seminggu (atau sebulan), namun tidak baik jika Anda lalukan setiap hari karena dapat mengganggu kesehatan.
Bahaya Kerja Lembur yang berlebihan untuk Kesehatan
- Meningkatkan risiko penyakit jantung
Kerja lembur sering diidentikkan sebagai misal karyawan teladan. Namun waspadalah, kerja lembur juga dapat memunculkan penyakit berbahaya. Salah satunya ialah penyakit jantung.
Sebuah riset bahkan mengungkapkan, pekerja yang mengerjakan lembur sekitar tiga jam atau lebih masing-masing harinya berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan stroke.
- Meningkatkan risiko depresi
Selain menambah risiko penyakit jantung, ternyata kerja lembur juga dapat meningkatkan risiko depresi. Risiko depresi untuk mereka yang bekerja 11 jam atau lebih meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang bekerja 7-8 jam per hari.
Jam kerja yang panjang tidak selalu menguras kemampuan fisik tubuh, namun juga dominan kepada kinerja otak. Berdasarkan keterangan dari salah seorang peneliti, jam kerja yang kelewat panjang bakal mengikis masa pekerja untuk merasakan waktu bersantai. Di samping itu, lemburpun mengurangi jam tidur.
- Meningkatkan risiko kecelakaan kerja
Saat menjalani kegiatan shift tambahan, atau dengan kata lain bekerja lembur, seseorang bisa mengalami keletihan dan susah berkonsentrasi. Hal ini tentunya akan memengaruhi performa kerja dan menambah risiko kecelakaan kerja.
Penelitian di Korea Selatan mengindikasikan bahwa semua pekerja lembur yang mengoperasikan mesin ataupun yang bekerja di kantor mempunyai risiko mengalami kecelakaan kerja atau melakukan kekeliruan ketika bekerja sampai 2 kali lipat lebih lama.
- Meningkatkan risiko terpapar diabetes tipe 2
Satu lagi bahaya kerja lembur yang bisa terjadi, yaitu terpapar diabetes tipe 2. Sejauh ini memang belum diketahui dengan jelas, apa kaitan tentu antara bahaya kerja lembur dan timbulnya diabetes.
Namun, riset di sekian banyak negara mengindikasikan bahwa mereka yang sering bekerja lembur mempunyai risiko lebih tinggi terpapar penyakit diabetes tipe 2, obesitas berhubungan diabetes, sampai risiko kematian lebih dini.
- Meningkatkan risiko kanker
Ketika kerja lembur, tubuh akan merasakan stres lebih tinggi, baik secara jasmani maupun mental. Dalam jangka panjang, hal ini ternyata dapat meningkatkan risiko seseorang terpapar kanker, misalnya kanker usus besar, kanker paru, kanker payudara, dan kanker prostat. Faktor yang diperkirakan berperan dalam bertambahnya risiko ini ialah adanya peradangan kronis; kebiasaan hidup yang kurang sehat, sepertinya merokok, dan kurangnya masa-masa berolahraga sebab harus bekerja lembur.
Meski bekerja lembur memiliki akibat negatif untuk kesehatan, bukan berarti seseorang tidak boleh mengerjakan lembur. Bagaimanapun, menuntaskan tanggung jawab pekerjaan untuk tiap pekerja ialah sebuah kewajiban. Setidaknya, buatlah rencana kerja harian atau mingguan guna menghindari keterlambatan kerja. Ketika menghindari bahayanya, kerjakan lembur sekedar untuk memburu ketertinggalan saja dan bukan suatu keharusan.
Untuk itu, dibutuhkan software yang siap membantu pekerjaan anda menjadi lebih mudah dan cepat ? Key ERP Software adalah pilihan yang tepat untuk anda.