Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) telah menjadi salah satu perangkat penting dalam operasi bisnis modern, yang mengintegrasikan berbagai fungsi seperti akuntansi, sumber daya manusia, logistik, hingga manajemen inventaris. Namun, seiring meningkatnya penggunaan sistem ERP, risiko keamanan data juga semakin tinggi. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mengamankan sistem ERP perusahaan agar tetap terlindungi dari ancaman keamanan.

10 Tips Keamanan sistem ERP

1. Gunakan Otentikasi Ganda (Two-Factor Authentication)

Otentikasi ganda atau two-factor authentication (2FA) adalah metode keamanan yang memerlukan dua langkah verifikasi sebelum pengguna dapat mengakses sistem ERP. Biasanya, setelah memasukkan kata sandi, pengguna harus memverifikasi identitas mereka melalui kode yang dikirim ke ponsel atau aplikasi khusus. Ini mengurangi risiko akses oleh pihak yang tidak berwenang meskipun kata sandi pengguna berhasil dicuri.

2. Perbarui Perangkat Lunak Secara Berkala

Produsen perangkat lunak secara rutin merilis pembaruan keamanan untuk menutup celah yang mungkin dieksploitasi oleh peretas. Pastikan Anda selalu memperbarui sistem ERP ke versi terbaru. Pembaruan ini tidak hanya melindungi data, tetapi juga memperbaiki bug dan meningkatkan performa sistem.

3. Batasi Akses Pengguna Sesuai Kebutuhan

Menerapkan prinsip akses minimal (least privilege) sangat penting dalam keamanan sistem ERP. Hanya berikan akses ke data dan fitur yang benar-benar dibutuhkan oleh karyawan sesuai dengan tugas mereka. Batasi akses ke data sensitif dan penting hanya untuk karyawan yang memang membutuhkan akses tersebut.

4. Enkripsi Data

Pastikan bahwa semua data sensitif yang disimpan atau ditransfer melalui sistem ERP dienkripsi. Enkripsi membuat data lebih sulit diakses oleh pihak yang tidak memiliki izin. Dengan enkripsi, meskipun data jatuh ke tangan yang salah, informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa kunci dekripsi yang benar.

5. Pantau Aktivitas Pengguna

Memantau aktivitas pengguna dapat membantu mendeteksi tindakan mencurigakan sejak dini. Gunakan perangkat lunak pemantauan untuk mencatat aktivitas login, akses data, dan perubahan yang dibuat dalam sistem ERP. Aktivitas yang mencurigakan, seperti login dari lokasi yang tidak biasa atau upaya login berulang kali, bisa menjadi tanda peringatan potensi ancaman keamanan.

6. Pendidikan dan Pelatihan Keamanan bagi Karyawan

Karyawan sering kali menjadi salah satu titik lemah dalam keamanan data. Berikan pelatihan keamanan siber kepada seluruh karyawan, terutama yang terlibat langsung dalam penggunaan sistem ERP. Pastikan mereka memahami pentingnya menjaga kerahasiaan informasi, mengenali serangan phishing, dan selalu menggunakan kata sandi yang kuat dan unik.

7. Lakukan Backup Data Secara Rutin

Backup data adalah langkah penting dalam mengamankan sistem ERP. Data yang dibackup secara rutin dapat mengurangi risiko kehilangan informasi penting jika terjadi insiden keamanan atau kerusakan sistem. Simpan salinan backup di lokasi yang terpisah dan aman untuk mencegah akses oleh pihak yang tidak berwenang.

8. Gunakan Firewall dan Antivirus

Firewall dan perangkat lunak antivirus adalah lapisan keamanan pertama yang melindungi sistem ERP dari ancaman luar seperti malware dan serangan siber. Pastikan perangkat lunak antivirus selalu diperbarui dan lakukan pemindaian secara berkala untuk mendeteksi ancaman potensial.

9. Audit Keamanan Secara Berkala

Audit keamanan yang rutin dapat membantu Anda menemukan dan memperbaiki kerentanan dalam sistem ERP. Melalui audit, Anda dapat menilai keamanan sistem secara menyeluruh, mengidentifikasi kelemahan, dan menyesuaikan kebijakan atau prosedur keamanan jika diperlukan.

10. Pilih Vendor ERP dengan Reputasi Baik

Vendor ERP yang bereputasi biasanya memiliki standar keamanan yang lebih tinggi, termasuk dalam hal pembaruan dan dukungan teknis. Pastikan untuk memilih vendor yang memiliki track record baik dalam menangani keamanan data dan sistem. Keysoft dapat menjadi pilihan yang tepat untuk Anda

Kesimpulan

Keamanan sistem ERP adalah aspek krusial untuk menjaga data perusahaan tetap terlindungi dari ancaman siber. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, perusahaan dapat meminimalkan risiko kebocoran data, pencurian informasi, atau gangguan operasional yang disebabkan oleh serangan siber. Ingat, investasi dalam keamanan siber adalah investasi dalam kelangsungan dan kepercayaan bisnis Anda.

Open chat
Whatsapp Kami! (24/7)
Dapatkan Demo Gratis!
Hubungi kami via WhatsApp, dan konsultasikan kebutuhan usaha Anda dengan konsultan ahli kami