Accrued expense adalah konsep penting dalam dunia keuangan bisnis yang seringkali menjadi perhatian utama dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan perusahaan. Istilah ini merujuk pada biaya yang telah dikeluarkan atau terutang, tetapi belum dibayar pada saat tertentu.
Memahami accrued expense dapat menjadi kunci untuk pengambilan keputusan keuangan yang bijak. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci apa yang dimaksud dengan accrued expense, apa saja jenisnya, serta memberikan contoh nyata dari hal ini. Maka dari itu, terus simak artikel di bawah ini!
Pengertian Accrued Expense
Accrued expense adalah jenis dari utang yang muncul sebab biaya-biaya yang sudah dikeluarkan namun belum dibayar pada saat transaksi dilakukan. Dalam akuntansi, biaya-biaya ini diakui sebagai beban pada periode saat terjadi, meskipun pembayarannya dilakukan di periode berikutnya.
Akibatnya, accrued expense merupakan kewajiban keuangan perusahaan yang harus diselesaikan di masa depan. Agar dapat memahaminya lebih jelas, Anda bisa menyimak jenis dan juga contoh dari istilah tersebut:
Jenis beserta Contoh Accrued Expense
Accrued expense sendiri memiliki beberapa jenis dan juga contoh dari setiap jenis tersebut. Ketahui jenis dan contohnya sebagai berikut:
1. Gaji dan Upah (Salary and Wages)
Biaya gaji dan upah karyawan yang telah bekerja di akhir periode akuntansi, tetapi pembayarannya akan dilakukan pada awal periode berikutnya. Misalnya, gaji karyawan yang dibayar setiap tanggal 1 bulan berikutnya.
2. Bunga Utang (Interest Expense)
Bunga yang telah jatuh tempo pada hutang pinjaman, namun pembayarannya akan dilakukan di masa mendatang. Misalnya, bunga utang bank yang harus dibayar per kuartal.
3. Pajak Tangguhan (Deferred Taxes)
Pajak pendapatan yang telah dihitung berdasarkan laba yang diakui dalam laporan keuangan, namun pembayarannya dijadwalkan di masa depan sesuai ketentuan perpajakan.
4. Sewa (Rent Expense)
Biaya sewa dari properti atau aset lain yang telah digunakan oleh perusahaan pada akhir periode, tetapi pembayarannya akan dilakukan pada awal periode berikutnya. Misalnya, jika perusahaan menyewa kantor atau gudang, biaya sewa akan timbul atas penggunaan properti tersebut.
5. Pengeluaran Lainnya (Other Expenses)
Beberapa pengeluaran bisnis seperti biaya listrik, air, asuransi, dan bahan habis pakai bisa diakui sebagai accrued expense jika telah terjadi, tetapi pembayarannya tertunda hingga periode berikutnya.
Misalnya, jika perusahaan menggunakan listrik dan air dalam akhir periode, tetapi tagihannya akan diterima pada periode berikutnya. Alhasil, biaya tersebut diakui sebagai accrued expense pada akhir periode untuk mencatat kewajiban pembayaran di masa mendatang.
Accrued expense adalah hal yang penting untuk dicatat dalam laporan keuangan untuk memastikan kondisi keuangan perusahaan secara akurat. Dengan memahami accrued expense secara mendalam, Anda akan dapat mengambil langkah-langkah yang lebih cerdas dalam mengelola keuangan perusahaan Anda, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan.
Bagi Anda yang sedang mencari platform yang dapat mengintegrasi proses bisnis seperti mengatur keuangan perusahan, maka Keysoft adalah jawaban yang tepat. Keysoft sebagai perangkat lunak akuntansi dan ERP yang dapat membantu Anda mengefisienkan bisnis hanya melalui satu platform saja.
Kunjungi Keysoft untuk informasi lebih lanjut!